Friday, September 4, 2015

IMPORT - Berhenti Memilih

Semalam seorang temen lama datang ke rumahku. Sudah lama kami tidak bertemu… dia adalah seorang temen SD. Lewat pertemuan di media sosial pesbuk kami bertemu dan kemudian pernah bertemu di dunia nyata bukan lagi sebagai dua orang bocah ingusan, tetapi sebagai dua orang lelaki dewasa, alumni atau tua… hahahahahah…. Dan semalam dia mengunjungi aku ke gubukku yang mungil. Kami ngobrol sana sini tanpa topik dan tema yang jelas… dan akhirnya pembicaraan sampai ke masalah nikah, kawin, pasangan hidup, perempuan.
Dia bertanya mengapa aku belum menikah… Aku menjawab apa adanya, “Aku belum melihat diriku sebagai lelaki yang mempunyai komitmen untuk tetap setia bersama dengan seorang perempuan.”
Tentu saja jawabanku itu kusambung dengan pertanyaan balik, supaya dia tidak bertanya lebih jauh ttg jawabanku sebelumnya. Aku tahu, jawaban yang terbaik adalah jawaban yang tidak menimbulkan pertanyaan baru. Jawaban yang barusan kuberi jelas-jelas menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru. So, untuk menghindari itu, aku bertanya balik. “Trus kao, kenapa blom nikah?”
“Blom ketemu yang pas” katanya. Tampaknya dia lupa menyambung jawabannya dengan pertanyaan balik, dan ini adalah kesempatanku untuk memanfaatkan kelupaannya.
Aku: “Emang yang pas buat kao gimana?”
Dia: “Entahlah… Aku juga bingung. Tapi kriteriaku sebenarnya gak muluk-muluk. Yang penting dia udah kerja, sayang sama ortuku, sayang samaku, gak jelek-jelek amat, dan pengertian.”
Aku: *gak muluk-muluk kepalamu!!!*  “Trus udah ketemu?”
Dia: “Kemarin sempat ketemu, hampir.. bahkan kayaknya sudah pas dengan kriteriaku. Tapi yah gitu, hubungan kami kandas.  Masih dalam tahap pedekate, kami udah bubar.”
Aku: *bahhh.. ternyata ada ya cewek yang sesuai kriterianya?* “Kenapa kandas? Kalian gak cocok?”
Dia: “Iya bah… kurang cocok kami.”
Aku: “Kurang cocok dimananya?”
Dia: “Entahlah…. Pokoknya kami kurang cocok bah.”
Aku: “Dia sesuai kriteriamu?”
Dia: “Iye. Kayaknya.”
Aku: “Kao sesuai kriterianya?”
Dia: *dahinya berkerut* “Maksudnya?”
Aku: “Iya. Dia sesuai kriteriamu. Kao sesuai kriterianya dia gak?”
Dia: “Emang bisa gitu?”
Aku: “Maksudmu?”
Dia: “Yah itu… emang perempuan punya kriteria?”
Aku: “Kambing aja gak mau makan semua jenis rumput baaaanggggggg!!!!!!”
=========================================================

No comments:

Post a Comment